www.siniar.co - Dalam beberapa tahun terakhir, mungkin kita sama-sama sering bahkan semakin kesini santer terdengar istilah self-love di telinga kita, terutama di kalangan kaum perempuan. Menariknya, self-love sering dikaitkan dengan kemandirian emosional, yaitu kemampuan seseorang untuk mengelola perasaannya tanpa bergantung sepenuhnya pada orang lain. Namun, di balik konsep yang terdengar sederhana ini, terdapat berbagai mitos yang perlu diluruskan agar perempuan dapat memahami makna sejati dari mencintai diri sendiri (self-love).
Self-Love Berarti Tidak Membutuhkan Orang Lain
Banyak yang beranggapan bahwa mencintai diri sendiri berarti harus sepenuhnya mandiri dan tidak membutuhkan dukungan dari orang lain. Padahal, manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang diciptakan saling kenal, membantu satu sama lain dan tetap membutuhkan interaksi dan dukungan emosional. Ingat! self-love bukan berarti menutup diri, melainkan lebih kepada memahami bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan emosional tidak boleh bergantung sepenuhnya pada validasi eksternal (dari luar).
Kemandirian Emosional Berarti Tidak Boleh Menunjukkan Kelemahan
Salah satu salahkaprah yang lain, sering kalinya perempuan dianggap kuat jika mampu menyembunyikan perasaannya dan tidak menunjukkan kesedihan atau kerentanan kepada orang lain terutama kepada laki-laki. Padahal, kemandirian emosional justru mencakup keberanian untuk mengenali dan menerima emosi, termasuk kesedihan dan ketakutan. Menyembunyikan perasaan bukan tanda kekuatan (strong), melainkan bisa menjadi beban yang semakin memperumit kondisi emosionalnya sendiri.
Self-Love Adalah Tentang Memanjakan Diri
Sob, sob! Jangan dengerin orang yang suka mengartikan self-love sebagai aktivitas yang berfokus pada kesenangan pribadi, seperti belanja, liburan, atau perawatan tubuh. Meskipun kegiatan tersebut bisa menjadi bagian dari self-care, self-love lebih dari sekadar memanjakan diri. Ia mencakup praktik menerima diri sendiri, menetapkan batasan yang sehat, dan memahami nilai serta potensi diri.
Self-Love Melibatkan Proses yang Berkelanjutan
Faktanya, mencintai diri sendiri bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam semalam. Ia merupakan proses yang berkelanjutan dan membutuhkan latihan. Self-love melibatkan refleksi diri, membangun kebiasaan positif, dan terus belajar menerima kekurangan serta kelebihan diri sendiri, sob!
Kemandirian Emosional Berarti Memahami dan Mengelola Emosi
Fakta yang lain, perempuan yang mandiri secara emosional bukan berarti tidak pernah mengalami kesedihan, kecemasan, atau kekecewaan. Hal itu telah diakui tadi di acara SiniarTalk #2 via Zoom Meeting (nanti bisa ditonton di youtube @siniardotco ya. Hehe). Semua perempuan yang hadir menyampaikan hal sedemikian. Sebaliknya, mereka mampu mengenali, memahami, dan mengelola emosi dengan cara yang sehat. Ini termasuk mengekspresikan perasaan secara jujur, mencari dukungan ketika dibutuhkan, dan tidak membiarkan emosi negatif menguasai hidup mereka.
Self-Love Membantu Perempuan Menjalin Hubungan yang Sehat
Ketika seseorang mencintai dirinya sendiri dengan baik, ia lebih mampu membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Ia tidak lagi mencari validasi berlebihan dari pasangan, teman, atau keluarga, tetapi lebih kepada berbagi kebahagiaan dan dukungan secara seimbang. Hubungan yang sehat lahir dari individu yang memiliki kesadaran akan nilai (value) dirinya sendiri.
Bisa kita tarik kesimpulan ya sob. Bahwa Self-love dan kemandirian emosional bukan berarti menjadi egois atau menutup diri dari orang lain. Sebaliknya, keduanya membantu perempuan untuk lebih memahami, menerima, dan menghargai dirinya sendiri. Dengan membedakan mitos dan fakta, perempuan dapat lebih bijak dalam mempraktikkan self-love yang sesungguhnya: sebuah proses yang terus berkembang untuk kesejahteraan diri dan hubungan yang lebih sehat dengan lingkungan sekitar.
Oh iya, sob! Self-love atau tulisan ini tidak hanya berlaku untuk kamu perempuan saja, juga bagi kaum laki-laki ya...
Salam Hangat
A. Hendra Purnomo | Redaksi Siniar.co | SiniarTalk #2
Tonton Video SiniarTalk on Youtube: Siniar Official
Inspiratif sekali!
BalasHapusThanks, kak
Hapus