Zaman Sekarang Ikut Organisasi Penting Nggak Sih?

 

Ilustrasi: Canva


Siniar.co - Saya seringkali menerima pertanyaan demi pertanyaan yang mempertanyakan pentingnya berorganisasi di masa sekarang. Sebut saja era Generasi Z ini.

Pasalnya, pegiat organisasi pusing mikirin gimana caranya menggalang massa untuk masuk organisasinya. Seakan organisasi sepi peminat. Begitu juga dengan mereka yang masih bimbang, mau masuk organisasi atau tidak. Sedangkan dirinya tidak mau menyianyiakan waktu mudanya dengan hal-hal yang tak relate atau minim manfaatmya.

Apalagi masa sekarang hadirnya kecanggihan teknologi seakan memberikan semuanya dari apa yang dicari, dibutuhkan bahkan sampek yang tidak dibutuhkan sekalipun, itu ada.

"Apa yang bisa organisasi tawarkan untuk anak-anak Gen Z?" Katanya

"Relasi? Pengetahuan? Pengasahan skill seperti public speaking? Writing? Toh semuanya bisa diselesaikan di segenggam gadget dengan bermodal kuota." Komentarnya.

Menghadapi pertanyaan sedemikian, sekalipun aktivis ulung, kayaknya sulit juga ya menjawabnya. "Apalagi Gen Z ini dikenal moodian atau kalau bukan karepnya. Dia gak mau bergerak atau nunggu mood baik itu hadir lagi."

Siapa yang nggak pusing hidup di organisasi jaman sekarang ini? Kayaknya meski aktivis 45 sekalipun hidup masa sekarang juga pusing dengan fenomena keajaiban alam ini. Hehe.

Namanya juga pegiat organisasi, tentu selalu ada aja yang bikin cara-cara yang unik dan kreatif. Ini adalah bagian penting berorganisasi. Seperti yang diungkapkan di atas. Semuanya yang disebut, ada di smartphone, saya katakan itu benar. Tetapi masih banyak sekali yang tidak kamu temukan dimanapun kecuali di organisasi. Diantaranya, manajemen konflik, teknik negosiasi yang baik, networking, membangun emosional, profesional skill, dan masih banyak yang lain. Bahkan soal hati sekalipun bisa kamu temukan di organisasi. Salahsatunya ibu dan bapak Ridwan Kamil (Eks. Gebenur Jawa Barat) telah mengamalkannya. Wkwk.

Skill berorganisasi seperti itu sangat berguna ketika sudah terjun ke masyarakat. Kita banyak melihat tokoh-tokoh penting hingga seperti Najwa Shihab, mulai mengasah skill negosiasi hingga problem solving di organisasi. Di gadget atau pelatihan-pelatihan, barangkali ada, tapi sekali lagi, organisasi menawarkan simulasi nyata terjun ke lapangan dan menjadi bagian dari miniatur penggerak yang sesungguhnya. Jadi tidak heran, anak organisasi cenderung lebih tahan banting hehehe.

Soal penting atau tidaknya, semuanya kembali pada kita sendiri kalau kita telah menemukan apa yang kita cari dan mendapatkan apa yang tidak kita cari.

Mungkin yang paling tidak bisa kamu dapatkan di organisasi, yaitu uang. Kecuali organisasi profit oriented.

A. HENDRA PURNOMO

Hendra, sapaannya. Kadang nyumbang karya di flppamekasan.or.id itupun kalau lagi gabut.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama