Viral Istilah Jam Koma: Fenomena Ketika Tubuh dan Otak Tidak Sinkron


Sumber: Foto oleh Henry & Co.: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-menggunakan-ponselnya-2600754/

Pernahkah kita merasa sangat lelah, seolah-olah tubuh sudah menyerah, namun pikiran masih saja berputar-putar? Bisa jadi itu ciri dari jam koma. Fenomena "Jam Koma," yang kini populer di kalangan remaja Gen Z, mengacu pada kondisi di mana seseorang mengalami kelelahan ekstrem akibat tekanan aktivitas harian yang padat.

Istilah ini menggambarkan seseorang yang secara fisik dan mental terlalu lelah, sering kali hingga berada dalam keadaan hampir tak sadarkan diri atau "mati rasa" terhadap lingkungan sekitar. Kelelahan ini tidak hanya muncul karena kurangnya tidur pada jam-jam tertentu, tetapi juga disebabkan oleh kelebihan beban pekerjaan, tekanan sosial, dan tanggung jawab yang terlalu banyak.

Istilah Jam Koma dan Ciri-Cirinya

Jam Koma adalah kondisi di mana tubuh dan pikiran seseorang tidak sinkron. Tubuh sudah kelelahan akibat aktivitas yang padat, kurang tidur, atau stres, namun otak masih terus bekerja keras untuk memproses berbagai informasi. Hal ini menyebabkan seseorang merasa lemas, sulit fokus, dan seringkali melakukan kesalahan-kesalahan kecil.

Fenomena ini bisa dikenali melalui beberapa tanda, seperti berkurangnya fokus, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, sering merasa mengantuk pada siang hari, atau menunjukkan sikap apatis dalam pekerjaan atau aktivitas lainnya. Gen Z yang terkena fenomena ini mungkin juga mengalami kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, serta mengalami burnout yang berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.

"Jam Koma" dalam hal ini bukan hanya tentang tidur yang terganggu pada malam hari, tetapi lebih kepada efek dari kelelahan mental dan fisik akibat gaya hidup modern yang penuh tekanan. Fenomena ini mencerminkan pola hidup yang tidak sehat dan kurangnya manajemen stres, di mana orang-orang cenderung mendorong diri mereka terlalu keras tanpa memberikan waktu istirahat yang cukup.

Mengapa Jam Koma Terjadi?

Jam koma tidak terjadi begitu saja. Tentu sebagai sebuah gejala pada tubuh, ada beberapa faktor yang menyebabkan jam koma terjadi. Ini dia di antaranya:

a.       Tekanan Hidup Modern

Generasi Z hidup dalam era yang serba cepat dan penuh tuntutan. Mulai dari tuntutan akademik, pekerjaan, hingga tuntutan sosial media, membuat mereka merasa terbebani dan sulit untuk beristirahat.

b.       Paparan Gadget Berlebihan

Penggunaan gadget yang berlebihan, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh dan membuat sulit untuk tidur nyenyak. Sinar biru dari layar gadget juga dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.

c.        Kurang Olahraga dan Nutrisi

Kurangnya aktivitas fisik dan asupan nutrisi yang tidak seimbang dapat melemahkan tubuh dan membuat seseorang lebih mudah merasa lelah. Kelelahan pada tubuh menyebabkan jam koma berpotensi terjadi dan mengurangi fokus dalam bekerja.

Kenali Tanda-Tanda Jam Koma

Fenomena jam koma sering kali tidak disadari oleh mereka yang mengalaminya. Namun, ada beberapa tanda yang bisa kita perhatikan:

1.      Sulit Fokus

Salah satu indikator utama jam koma adalah kesulitan berkonsentrasi. Pekerjaan yang biasanya dapat diselesaikan dengan cepat mungkin membutuhkan waktu lebih lama, seperti membaca ulang kalimat yang sama berulang kali tanpa benar-benar memahaminya.

2.      Pelupa

Ingatan jangka pendek seringkali terganggu, seperti sering lupa di mana meletakkan barang-barang penting seperti kunci atau dompet, atau bahkan melupakan janji temu yang sudah direncanakan sebelumnya.

3.      Mood Swing

Perubahan suasana hati yang drastis adalah tanda lain dari jam koma. Kita mungkin merasa sangat lelah di satu momen, lalu tiba-tiba menjadi mudah marah atau sedih tanpa alasan yang jelas.

4.      Kelelahan Kronis

Meskipun sudah beristirahat cukup lama, rasa lelah yang intens tetap muncul. Ini bukan sekadar rasa kantuk, tetapi kelelahan yang seolah meresap hingga ke tulang.

5.      Gangguan Tidur

Pola tidur yang tidak teratur adalah ciri khas jam koma. Anda mungkin sulit untuk tertidur meskipun merasa lelah, atau sering terbangun di tengah malam dan kesulitan untuk kembali tidur.

Dampak Jam Koma Bagi Tubuh

Jika dibiarkan berlanjut, jam koma dapat memiliki dampak serius pada berbagai aspek kehidupan:

1.      Penurunan Produktivitas

Kesulitan fokus dan kelelahan kronis dapat secara signifikan mengurangi produktivitas kita . Tugas-tugas yang biasanya mudah menjadi tantangan besar, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi performa akademis atau profesional.

2.       Masalah Kesehatan Mental

Jam koma dapat menjadi pemicu atau memperparah bagi orang-orang yang memiliki masalah kesehatan mental. Kecemasan dan depresi seringkali muncul sebagai akibat dari ketidakseimbangan ini, sehingga menciptakan siklus negatif yang sulit diputus.

3.       Hubungan Sosial Terganggu

Ketika energi dan fokus kita terkuras, tentunya akan sulit mempertahankan hubungan sosial dengan masyarakat atau rekan kerja. Kita merasa terlalu lelah untuk bersosialisasi atau sulit untuk berempati dan berkomunikasi efektif dengan orang lain.

Memahami tanda-tanda dan dampak jam koma adalah langkah pertama dalam mengatasi fenomena ini. Dengan kesadaran ini, generasi Z dapat mulai mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan digital dan kesehatan fisik serta mental mereka.


Rofiatul Windariana

Seorang yang penuh antusias. Penikmat kopi, musik dan lingkaran diskusi. Suka seni tapi bukan seniman.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama